Senin, 14 Februari 2011

Serial Hipnosis : Prinsip Kerja Hypnosis dan SISTEM PIKIRAN MANUSIA


Prinsip Kerja Hypnosis  

Kita bisa mengucapkan suatu afirmasi atau sugesti kepada seseorang dalam kondisi sadar  tanpa hasil  apapun, tetapi apabila kita mengucapkan sugesti yang sama dalam kondisi hypnosis,  maka hasilnya  sangat luar biasa. Mengapa bisa demikian? - Artikel ini akan menjawab pertanyaan  tersebut.  
Dalam ilmu hypnosis, pikiran manusia diibaratkan seperti bawang yang berlapis-lapis. 
Manusia  mempunyai dua jenis pikiran yang bekerja secara simultan dan saling mempengaruhi,  yaitu pikiran sadar  dan pikiran bawah sadar. 

Pikiran sadar / conscious mind adalah proses mental yang Anda sadari dan bisa Anda  kendalikan. 

Pikiran bawah sadar / subconscious mind adalah proses mental yang berfungsi secara  otomatis  sehingga Anda tidak menyadarinya. 

Besarnya pengaruh pikiran sadar terhadap seluruh aspek kehidupan seseorang, misalnya  sikap,  kepribadian, perilaku, kebiasaan, cara pikir, dan kondisi mental seseorang hanya 12%. 

Sedangkan  besarnya pengaruh pikiran bawah sadar adalah 88%. Untuk mudahnya kita bulatkan  menjadi 10% dan  90%. Dari sini dapat kita ketahui bahwa pikiran bawah sadar mengendalikan diri kita 9  kali lebih kuat  dibandingkan pikiran sadar. 

Pikiran sadar mempunyai fungsi mengidentifikasi informasi yang masuk,  membandingkan dengan data  yang sudah ada dalam memori kita, menganalisa data yang baru masuk tersebut dan  memutuskan data  baru akan disimpan, dibuang atau diabaikan sementara. 

Sementara itu pikiran bawah sadar yang kapasitasnya jauh lebih besar dari pikiran sadar  mempunyai  fungsi yang jauh lebih komplek. Semua fungsi organ tubuh kita diatur cara kerjanya dari  pikiran bawah  sadar. Selain itu nilai-nilai yang kita pegang, sistem kepercayaan dan keyakinan terhadap  segala sesuatu  juga disimpan di sini. Memori jangka panjang kita juga terdapat dalam pikiran bawah  sadar. 

Garis putus-putus (pada gambar di atas) meng-ilustrasi-kan Critical Factor. Critical  Factor adalah bagian  dari pikiran yang selalu menganalisis segala informasi yang masuk dan menentukan  tindakan  rasional seseorang. Critical Factor ini melindungi pikiran bawah sadar dari ide, informasi,  sugesti atau  bentuk pikiran lain yang bisa mengubah program pikiran yang sudah tertanam di bawah  sadar. 

Ketika kita dalam kondisi sadar seperti sekarang ini, Critical Factor akan menghalangi  afirmasi atau  sugesti yang ingin kita tanamkan ke pikiran bawah sadar. Sugesti yang diucapkan dalam  kondisi sadar  terhalang oleh Critical Factor, sehingga efeknya sangat kecil atau bahkan tidak ada sama  sekali. 

Saat hypnotist melakukan hypnosis, yang terjadi adalah hypnotist mem-by-pass Critical  Factor subjek  (orang yang dihipnotis) dan langsung berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar subjek. By-pass di sini  jangan disalah-artikan sebagai suatu bentuk manipulasi. Menembus Critical Factor ini  dilakukan dengan  suatu teknik yang dinamakan "induksi". 

Induksi bisa dilakukan dengan cara membuat pikiran sadar subjek dibuat sibuk, lengah,  bosan, bingung  (tidak memahami) atau lelah sehingga pintu gerbang menuju pikiran bawah sadar, yaitu  Critical Factor  terbuka atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Karena Critical Factor terbuka atau  pengawasannya  lemah maka sugesti akan langsung menjangkau pikiran bawah sadar. 

Critical Factor menjadi tidak aktif ketika seseorang dalam kondisi trance hypnosis. Maka  dari itu, semua  sugesti - selama tidak bertentangan dengan sistem kepercayaan dan nilai-nilai dasar yang  dianut  seseorang - akan diterima oleh pikiran bawah sadar sebagai kebenaran, kemudian  disimpan sebagai  program pikiran. Program pikiran yang sudah ditanamkan melalui sugesti dalam kondisi  hypnosis, akan  menjadi pemicu perubahan yang seketika dan permanen. 

Konflik Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar  

Apabila terjadi konflik antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar, maka pikiran bawah  sadar selalu  menang. Kita ambil seorang perokok yang kesulitan berhenti merokok. Kebiasaan  merokok adalah hasil  kerja dari pikiran bawah sadar. Sedangkan keinginan untuk berhenti merokok adalah  hasil logika pikiran  sadar. Perokok ingin berhenti merokok karena jelas rokok merugikan secara kesehatan  maupun ekonomi. 
Namun logika bahwa rokok itu merugikan kesehatan dan menguras kantong terkalahkan  oleh kebiasaan  yang sudah tertanam kuat di pikiran bawah sadar. 
Havens dan Walter dalam bukunya Hypnotherapy Scripts: A Neo-Ericksonian 
Approach, menyebutkan antara pikiran bawah sadar dan pikiran sadar dapat diibaratkan seorang Kapten dengan Anak Buah Kapal (ABK). Sedangkan diri Anda adalah kapal itu sendiri. Kapten sebagai pikiran sadar  menentukan  arah dan tujuan kapal, sedangkan ABK sebagai pikiran bawah sadar yang menjalankan  kapal.  Kapal akan selamat sampai di tujuan jika ada kerja sama yang baik antara nakhoda  dengan ABK. Masalah akan timbul bila terjadi perbedaan tujuan antara Kapten dengan ABK. masalahnya, Kapten  (pikiran sadar) kadang tidak tahu apa yang di-inginkan ABK (pikiran bawah sadar),  sehingga kehidupan  seolah tidak seperti yang Anda inginkan. Padahal itu adalah keinginan ABK yang  seharusnya Anda  pimpin.  

Hypnosis memungkinkan Anda untuk meningkatkan kendali terhadap Pikiran Bawah 
Sadar Anda. Sehingga Anda bisa menggunakan daya yang sangat besar itu untuk kesembuhan,  kesuksesan dan  pengendalian diri. Dengan hypnosis Anda pun bisa menghilangkan kebiasaan-kebiasaan  negatif,  misalnya kebiasaan merokok dan menunda pekerjaan. 

SISTEM PIKIRAN MANUSIA  

Sekalipun  otak  manusia  adalah  organ  fisik   yang  sangat  kompleks,  para  ilmuan  bisa   menemukan setidaknya ada tiga jenis sistem   yang  bekerja  dan  saling  bekerja  sama  di   dalamnya.    

CONSCIOUS  MIND  (CM,  alam  sadar)   adalah  bagian  yang  bersifat  logika  dan   analitis.  Ia  berfungsi  untuk mencari  alasan-  alasan  mengapa  Anda  ingin  melakukan   sesuatu,  serta  berurusan  dengan  fungsi   memori sementara.    

Secara singkat, CM adalah sistem yang Anda   pakai  jika  sedang  berpikir  apapun. Misalnya   ketika memilih menu makan  siang, mencari   solusi  ujian,  mengatur  jadwal  penyelesaian   tugas kantor, dsb.    

Karena  CM  sifatnya  terfokus  dan  memiliki   kapasitas  yang  terbatas,  maka  Anda   umumnya  hanya  bisa  berpikir  satu  dua  hal   saja  secara  sekaligus,  dan  maksimumnya   adalah tujuh buah ide bersamaan.    

SUBCONSCIOUS  MIND  (SM,  alam  bawah   sadar)   bertanggung  jawab  terhadap   penyimpanan  memori  jangka  panjang  dan   pengekspresian  emosi.  Sistem  SM  sama   sekali tidak memiliki keterbatasan kapasitas.    

Ia menyimpan segala  sesuatu dengan baik,  tanpa memilah-milah arti maupun nilai  moralnya. Bagian  ini   tidak akan berpikir atau menganalisa, melainkan sekedar bereaksi sesuai apa yang sudah  diprogramkan.   

Program-program  tersebut  bisa  berbentuk  pengalaman,  kepercayaan,  dan  ide-ide   apapun  yang  Anda   pelajari di sepanjang hidup ini.    

Dalam  hipnosis,  bagian  inilah  yang  diakses  dan  diajak  untuk  berdialog. SM  adalah   pusat  database  dari   seluruh  kehidupan Anda.  Jika  pintu SM  telah  dibuka  lewat  proses  hipnosis, maka   orang  tersebut  dapat   memperbaiki  bagian memori  yang  terluka, membuang memori  buruk,  dan menanam   sugesti  baru  yang   lebih berguna bagi hidup.   

Misalnya, ketika  seseorang yang pernah dilukai  secara emosional ketika usia   kecil, ada kemungkinan SM akan berusaha melindunginya  agar  tidak  terluka   lagi.  Caranya  adalah  dengan  membuat  orang  itu  sulit  untuk  merasakan   sayang kepada orang lain, atau bisa juga malah menjadi sangat paranoid.    

Untuk bisa menyembuhkan hal tersebut, tidak bisa sekedar diberi nasihat saja   (alias menggunakan  logika CM). Orang  tersebut  harus mengunjungi SM-nya   dan melakukan perawatan yang diperlukan di sana, barulah secara otomatis ia   bisa mulai menikmati rasa sayang ataupun kehilangan kebiasaan paranoidnya   tanpa perlu dinasihati apa-apa.   

UNCONSCIOUS  MIND  (UM,  alam  tidak  sadar)  merupakan  sistem  yang   mengontrol  fungsi  tubuh yang sama sekali berada diluar kendali kita, seperti   pernafasan,  kekebalan  tubuh,  kedipan  mata,  detak  jantung,  pencernaan   lambung, dsb.