Kamis, 17 Februari 2011

Serial Hypnosis : Pra dan Induksi


PRA INDUKSI  

Pra induksi merupakan tahap pertama dalam proses hypnosis dan   merupakan faktor penentu keberhasilan hypnosis yang sangat penting. Pra   induksi menyangkut kesan pertama yang kita tampilkan pada calon klien.   Kesan  yang kita tampilkan pada “pandangan pertama” harus memberikan   kesan bahwa kita adalah seseorang dengan kemampuan yang cukup   mumpuni agar bisa dipercaya sebagai sebagai juru hypnosis.  


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjalani pra induksi   antara lain :     

 Cara berpakaian dan berperilaku  
 Keahlian mengomunikasikan pendapat  
 Cara bicara dan gerakan yang alami dan luwes  
 Berikan pengetahuan hypnosis yang cukup pada klien  
 Hindari gerakan atau tindakan yang berlebihan  

Kegagalan dalan menjalankan proses pra induksi sangat merugikan   hypnotist karena kepercayaan calon klien di bentuk pada tahap ini. Jika   calon klien tidak memberikan perhatian dan kepercayaannya pada   hypnotist maka tahap selanjutnya (induksi) tidak akan berjalan lancar   sebagaimana mestinya. Pra induksi merupakan tahapan yang sangat alami   sehingga senyuman atau bahkan gerakan tubuh yang tidak kita sadari   sekalipun bisa memunculkan citra tertentu di benak calon klien.  

Dalam pra induksi, kita bisa menerapkan prinsip yang disebut 5 YES.  
Prinsip 5 YES sangat penting untuk menguji apakah calon klien benar-  benar bersedia untuk masuk dalam proses hypnosis yang lebih lanjut.  

Prinsip 5 YES dikatakan berhasil saat calon klien memberikan lima respon   positif berturut-turut atau bahkan lebih terhadap hypnotist.   

Jika 5 YES terpenuhi maka proses selanjutnya berupa pemberian   induksi bisa segera diberikan pada calon klien.  

INDUKSI 

INDUKSI VERBA

Induksi merupakan serangkaian proses yang digunakan hypnotist   untuk membantu klien mencapai trance. Pada setiap kalimat yang dipakai   dalam induksi, hypnotist harus memastikan bahwa klien sudah memahami   maksud dari induksi tersebut. Untuk memastikan klien dalam keadaan   memahami kalimat induksi mapun hal-hal lain dalam induksi maka hypnotis   harus selalui menanyakan kepada klien apakah klien sudah paham ataukah   belum. Hypnotis harus menentukan respon klien untuk jawaban ya dan   tidak ( anggukan, gelengan kepala, gerakan jari tertentu dll) sehingga   tidak mengganggu trance klien.  

Induksi verbal adalah modal dasar bagi anda untuk menguasai semua   cabang hypnosis. Bahkan induksi verbal ini sering bisa dijadikan “senjata   pamungkas” pada klien yang sangat sulit menerima jenis induksi yang lain.   Dengan kemampuan induksi verbal yang baik maka kualitas anda sebagai   praktisi hypnosis sudah semakin maju.  

Induksi verbal membutuhkan kesabaran dalam pemakaiannya tetapi   meninggalkan rasa nyaman yang mendalam bagi klien. Klien yang terbiasa   menerima induksi verbal bahkan lebih mudah melakukan Self Hypnosis   (hypnosis pribadi) tanpa bantuan orang lain.  

TEKNIK DASAR INDUKSI  

Seperti yang anda ketahui, sebelum menginduksi suyet kita harus melakukan Pra-Induksi secara baik dan benar. Induksi akan gagal bila dalam proses Pra-Induksi tidak  berjalan dengan baik. Oleh karena itu, saya sarankan agar anda benar-benar menguasai  tahap Pra-Induksi sebelum anda mempelajari teknik induksi. 

Aturan-aturan Induksi  

1. Aturan pertama adalah TIDAK ADA ATURAN. Semua tergantung dengan situasi dan  kondisi saat hipnosis dilakukan. Ingat, situasi yang mengendalikan tindakan yang diambil  oleh hipnotis. Jangan pernah terpaku dengan script yang anda hafal. 

2. Sukses menghasilkan sukses berikutnya. Maksudnya adalah jika suyet memberikan  respon terhadap apa yang kita katakan, maka gunakan hal ini sebagai acuan/patokan  untuk tahap berikutnya. 

3. Seorang hipnotis dituntut tetap percaya diri dan mampu beradaptasi dengan situasi.  Misalnya, jika induksi tidak berjalan semestinya, anda harus tetap dapat mengendalikan  situasi dengan baik. Anda dituntut untuk tetap santai dan tidak tegang dan mencoba  teknik induksi lain kepada suyet tanpa memberitahu suyet apa yang terjadi. 

4. Pastikan sugesti anda jelas dan tegas. 

5. Nada, volume, intonasi, tekanan, dan jeda pada sugesti sangat penting. Bandingkan  kalimat berikut : "Tangan anda terkunci rapat dan sangat melekat, anda berusaha  membukanya namun terkunci rapat" dengan "Tangan anda TERKUNCI RAPAT dan  sangat MELEKAT, anda berusaha membukanya namun TERKUNCI RAPAT" 

6. Berikan sugesti yang melibatkan banyak indera. Sebab, setiap orang mempunyai  kemampuan menerima informasi yang berbeda. Ada yang unggul pada Visual  (penglihatan), Auditori(pendengaran), dan Kinestetik (gerak). Untuk membedakannya  tidaklah mudah, maka sugesti yang anda berikan harus mencakup banyak indera. 

7. Manfaatkan segala respon positif yang tampak dari suyet. Misalnya, jika suyet  mengedipkan matanya, buatlah seolah-olah memang itu yang diharapkan terjadi, jadi  anda dapat menambahkan respon tersebut ke dalam sugesti anda. 

8. Untuk mengoptimalkan sugesti anda, ulangilah terus menerus sugesti yang sama.  Sebab, pongulangan sugesti dapat memastikan pikiran suyet secara benar dan efeknya  sugesti tersebut menjadi lebih kuat. 

9. Jangan pernah menggunakan kata-kata "canggih" yang dapat membingungkan  suyet. Pemilihan kata canggih dapat disalah mengerti oleh suyet. 

10. Jangan pernah menjadikan induksi sebagai kontes. Maksudnya adalah jangan  pernah membuat suyet merasa tertantang oleh kita. Contoh sugesti yang salah adalah "  Saya akan membuat anda terhipnosis walaupun anda menolak." Dengan begitu, suyet  akan merasa tertantang dan akan sulit dihipnosis. 

Teknik-Teknik Dasar Induksi 

Ada enam teknik dasar induksi pada umumnya. Anda harus menggunakan uji  sugestibilitas sebelum melakukan induksi agar anda tahu, suyet termasuk tipe sulit,  moderat, atau gampang terhipnosis. Sebab, teknik-teknik dasar tersebut mempunyai  kaitan erat dengan tipe suyet. Sebelumnya, saya belum bisa memberikan contoh script  pada teknik-teknik dasar ini. Saya akan menjelaskannya terlebih dahulu dan pada pekan  mendatang saya akan melampirkan contoh scriptnya. 

Enam teknik dasar induksi antara lain : 

1. Teknik Eye Fixation (Fiksasi Mata) 

Dengan teknik ini, suyet diminta untuk berkonsentrasi pada sebuah objek benda dengan  fokus terus dengan objek tersebut. Objek yang bisa digunakan adalah satu titik pandang,  ujung jari telunjuk, cahaya, atau apa saja yang bisa membuat suyet terfokus. Dengan  fokus pada objek tersebut, mata suyet akan lelah. Teknik ini memanfaatkan kebosanan  pada pikiran sadar dan lengah. 

2. Teknik Relaxation or Fatigue of Nervous System (Relaksasi atau  Kelelahan Sistem Saraf) 

Semua teknik induksi dasarnya adalah membuat suyet merasakan rileks yang dalam. Pada  teknik ini, suyet diminta untuk merilekskan seluruh tubuhnya. Mulai dari kepala, bahu,  badan, tangan, kaki, hingga ujung kaki. Dengan demikian tubuh akan benar-benar rileks. 

3. Teknik Mental Confusion (Membingungkan Pikiran)  Teknik ini memanfaatkan kebingungan pada pikiran sadar suyet sehingga pikiran sadar  suyet lengah dan suyet masuk ke dalam kondisi trance. Saat sibuk mengartikan makna  dari ucapan hipnotis (ucapannya memang dibuat untuk membingungkan suyet), pikiran  sadar suyet menjadi lengah. Cara lain adalah dengan menginput banyak informasi secara  berlebihan sehingga pikiran sadar kebanjiran informasi. 

4. Teknik Mental Misdiretion (Menyesatkan Pikiran)  Teknik ini biasanya digabung dengan Uji Sugestibilitas. Teknik ini memanfaatkan respon  fisik suyet terhadap yang diimajinasikan. Contohnya pada Hand Locking Test, pada uji  sugestibilitas ini biasanya langsung dikonversikan ke dalam hipnosis. Suyet diminta  untuk menggerakkan mata ke atas ke arah ubun-ubun dalam keadaan terpenjam dan  disugestikan bahwa mata suyet terkunci rapat. 

5. Teknik Loss of Equilibrium (Kehilangan Keseimbangan)  Ini adalah teknik induksi dengan cara menggoyang-goyangkan tubuh suyet agar masuk ke  dalam trance. Ilustrasinya adalah ibu yang menidurkan anaknya dengan mengayun-ayun  si anak. Teknik ini biasanya menggunakan kursi goyang atau yang bisa membuat tubuh  suyet goyang. 

6. Teknik Shock to Nervous System (Kejutan pada Sistem Saraf)  Teknik ini biasanya digabungkan dengan teknik induksi lain. Intinya adalah pertama,  anda harus membuat pikiran sadar suyet bosan dan lengah. Kedua, membuat pikiran  sadar "kaget" atau terkejut. Caranya adalah dengan membuat kejutan yang tak disangka  oleh suyet. Bisa dengan jentikan jari atau tepukan tangan secara mendadak. Kejutan dapat  membuat gerbang pikiran bawah sadar terbuka sementara. Oleh karena itu, kita harus  dapat memanfaatkannya dengan baik. Contoh sederhana adalah seperti ini, pada saat kita  bertepuk tangan (mengagetkan suyet) kita berkata : "TIDUR NYENYAK". Maka dengan  spontan suyet melakukan apa yang kita ucapkan. Teknik ini biasanya termasuk teknik  induksi cepat.